Kamis, 19 Januari 2012

My Idola

Nama Lengkap
Luís Carlos Almeida da Cunha
Tanggal Lahir
Praia, Cape Verde, 17 Nov 1986
Posisi
Winger
Penampilan bersama MU
141
Gol
27
Bergabung dg MU
01 Jul 2007
Debut awal
05 Aug 2007 v Chelsea (N)
Tim Nas
Portugal


                                                    LUIS NANI

                              Nani bernama lengkap Luís Carlos Almeida da Cunha. Winger satu ini menjadi pilihan utama Sir Alex Ferguson pasca kepergian Cristiano Ronaldo dari MU ke Real Madrid yang memecahkan rekor pemain termahal sejagad. Nani didatangkan Sir Alex dari Sporting Lisbon Portugal tahun 2007. Di united ia sempat memikul beban berat karena fans menyebutnya Cristiano Ronaldo baru, padahal menurutnya secara realistis dirinya dan Ronaldo punya perbedaan.
Ketika dipercaya Sir Alex dalam skuad utama, ia tak menyianyiakan kesempatan. Nani merasa harus keluar dari baying-bayang Ronaldo dan menjadi dirinya sendiri. Tetapi permainan sporadis yang kerap ditunjukkannya berakibat cedera panjang pada paruh musim pertamanya di United. Banyak klub-klub elit berspekulasi mengenai masa depannya di United.

Pada bulan Januari 2010 Nani menemukan momentum kebangkitannya. Ia tampil mempesona dengan berbagai aksi briliannya hingga ia mendapat tempat di hati fans united dan sang big bos Sir Alex Ferguson. Menurut Sir Alex, nani tetap berbeda dengan Ronaldo. Ia pemain sayap dengan kemampuan utama menyeberangi daerah berbahaya dan memanjakan lini depan dengan umpan-umpan matangnya. Sedangkan Ronaldo adalah lebih bertipe seorang penyerang. Nani bisa bermain di sisi kanan maupun kiri namun posisi paling efektif ketika ia beroperasi di sayap kanandi dukung keterampilan, kecepatan dan kekuatan tembakan. Fans united tentu tidak akan melupakan aksinya akrobatiknya di Old Trafford ketika ia mencetak gol pertama Liverpool melawan Tottenham pada Agustus 2007, dan torehan gol melawan Middlesbrough, Arsenal dan kemenangan gemilang 3-0 atas Liverpool pada Maret 2008.

Nani sekarang memenuhi janjinya untuk tampil all out untuk United. Konsistensinya berbuah manis dengan kontrak baru hingga Juni 2014 yang ditandatangani Maret 2010. Menurut Sir Alex Nani akan terus berkembang dan menjapai performa terbaiknya bersama MU. Nani sensiri berjanji akan terus tampil maksimal dan akan berjuang membawa United memenangi berbagai ajang kompetisi.

  

                 Menurut saya memang pantas ia menjadi idola , karena tidak hanya mempunyai skill yang baik dalam mengolah si kulit bundar , tetapi juga dia telah membuktikan kepada Sir Alex Ferguson bahwa dia pantas menggantikan C.Ronaldo yang pernah menjadi pemain terbaik di dunia dan juga mental yang di milikinya sangat kuat, ketika uji coba melawan mancester city , pada saat itu mancester united ketinggalan 0-2 dari mancester city , nani dapat membuat rekan se teamnya kembali bangkit dan mengubah keadaan menjadi 3-2 .tidak hanya di dalam  club mancester united , ia juga menunjukan skillnya di negaranya portugal.

Sabtu, 14 Januari 2012

Sejarah Singkat Persija

Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta yang didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.
Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ)
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Sebelum perang, orang Belanda di Jakarta membentuk berbagai perkumpulan olah raga sepak bola. Salah satu perkumpulan yang terkenal adalah Voetbalbond Indische Omstreken Sport (VIOS). Mereka memiliki lapangan berlatih sendiri di Viosveld (lapangan Vios), yang kini dikenal dengan nama Stadion Menteng. Bagi yang belum tahu, lapangan ini terletak dijalan HOS Cokroaminoto no.87 sekarang. Setelah kemerdekaan lapangan Vios dipakai oleh PERSIJA (Persatuan sepak bola Jakarta). Persija didirikan pada tahun 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). Lapangan berlatih saat itu dilapangan VIJ Petojo.
Untuk menyaingi PSSI, maka pada tahun 1936 NIVB direformasi dan dipersolid, juga dengan berganti nama menjadi Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU)

Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija “baru” itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa, berikut hasilnya:
Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951)
Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951)
Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951).
Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
Bond Jakarta dan Bond Solo sebelum bertanding dalam Indonesische Stedenwedstrijden 1930 di Yogyakarta (19 April 1930). Dalam pertandingan hari kedua ini, Bond Jakarta menang 3-1 dan lolos ke babak “final”.
Tambahan dari blog Sejarah Bangsa Indonesia,
Lapangan Persija di Menteng, Jakarta Pusat, mungkin salah satu di antara lapangan sepakbola tertua di Jakarta. Dibangun pada 1920′an oleh Voetbalbond Indische Omstreken Sport (VIOS). VIOS adalah nama klub sepakbola Belanda di Batavia, hingga lapangan ini pada masa penjajahan Belanda dinamakan Viosveld atau lapangan Vios. Dibangunnya lapangan ini saat banyak berdatangan warga Belanda ke Indonesia disertai keluarga. Di Indonesia, orang Belanda baik indo maupun totok, dikenal gila bola. Sejak abad ke-19 bangsa Indonesia sudah mengenal sepakbola. Pramudya Ananta Toer dalam buku ‘Bumi Manusia’ menceritakan kisah para pelajar HBS (semacam SMA sekarang) di Surabaya saat memperingati pelantikan Ratu Wilhelmina (nenek Ratu Beatrix sekarang ini), pada 6 September 1898 dengan pertandingan sepakbola.
Keberadaan lapangan VIOS kala itu adalah salah satu tempat konpetisi antarklub-klub di Jakarta. Karena kesebelasan UMS memiliki stadion di Petak Sinkian, Jakarta Barat. Chunghua di kawasan yang sama Taman Sari, Hercules di Deca Park (Monas), BVC memiliki lapangan di selatan Monas, dan Persija kala itu memiliki Lapangan di VIJ, Petojo. Jadi lapangan VIOS, kala itu merupakan salah satu dari banyaknya lapangan di Jakarta yang dimiliki oleh perkumpulan sepakbola di Jakarta. Seperti juga kesebelasan-kesebelasan di Liga Eropa. Seperti Stadion Della Alpi di Kota Turin, milik Juventus. Stadion Stamford Bridge di Loncdon milik Chelsea. Stadion Highbury milik Arsenal di London, Old Trafford, stadion milik MU di Manchester, dan Guisepe Meazza, stadion milik Inter Milan di Kota Milan.
Kembali pada sepakbola di Hindia Belanda (sebutan Indonesia kala itu), orang-orang Belanda di Indonesia pada tahun 1918 membentuk Nederlandsch Indcie Voetbal Bond (NIVB) yang membawahi bond-bond yang para pemainnya didominasi warga Belanda. Anggota-anggotanya dilarang bermain dengan perkumpulan sepakbola Inlander. Perkataan inlander merupakan penghinaan, sangat menyakitkan bangsa Indonesia. Sebagai rasa nasionalis di bidang olahraga (sepakbola), pada 1928 bertepatan dengan tahun Sumpah Pemuda, berdiri Voetballbond Indonesia Jakarta (VIJ). VIJ pada 1950 menjadi Persija.
Prestasi Persija (Nasional)
Perserikatan :
* Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (1)
* Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (2)
* Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (3)
* Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (4)
* Tahun 1964, Juara Perserikatan (5)
* Tahun 1973, Juara Perserikatan (6)
* Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan (7)
* Tahun 1977, Juara Perserikatan (8)
* Tahun 1979, Juara Perserikatan (9)
* Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan
Liga Indonesia :
* Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
* Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
* Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
* Tahun 1998, Semifinalis
* Tahun 1999, Semifinalis
* Tahun 2001, Juara Liga Indonesia (10)
* Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
* Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
* Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
* Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
* Tahun 2006, Liga Indonesia 8 Besar
Liga Super Indonesia :
* Tahun 2009, Peringkat 7 Liga Super Indonesia
* Tahun 2010, Peringkat 5 Liga Super Indonesia
Piala Indonesia :
* Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
* Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
* Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Prestasi Persija (Internasional)
* Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam.
Note : Hingga Saat Ini, Persija Jakarta Juga Merupakan Satu-Satunya Team Yang Belum Pernah Degradasi Sepanjang Sejarah Kompetisi di Indonesia.
Data Detail From : Indonesia - List of Champions Perserikatan (rsssf.com)
Dutch East Indies (Java) city champions
Year    Winners                         Venue
1914    Batavia                         Semarang
1915    Batavia                         Batavia
1916    Soerabaja
1917    Soerabaja                       Semarang
1918    Batavia
1919    Batavia
1920    Batavia                         Soerabaja
1921    Batavia
1922    Soerabaja                       Weltevreden (Batavia)
1923    Batavia
1924    Soerabaja
1925    Batavia
1926    Soerabaja
1927    Batavia                         Batavia
1928    Soerabaja                       Soerabaja
1929    Batavia                         Bandoeng
1930Soerabaja

Number of Wins:
10 Batavia
 7 Soerabaja
Perserikatan (=Association) or Amateur Competition
Year    Venue       Champions                       Runners-Up
1931    Solo        VIJ (Jakarta)                   PSIM (Yogyakarta)
1932    Jakarta     PSIM (Yogyakarta)               VIJ (Jakarta)
1933    Surabaya    VIJ (Jakarta)                   Persib (Bandung)
1934    Bandung     VIJ (Jakarta)                   Persib (Bandung)
1935    Semarang    Persis (Solo)                   PPVIM Jatinegara (Jakarta)
1936    Bandung     Persis (Solo)                   Persib (Bandung)
1937    Solo        Persib (Bandung)                Persis (Solo)
1938    Solo        VIJ (Jakarta)                   SVB (Surabaya)
1939    Yogyakarta  Persis (Solo)                   PSIM (Yogyakarta)
1940    Solo        Persis (Solo)                   PSIM (Yogyakarta)
1941    Bandung     Persis (Solo)                   SVB (Surabaya)
1942    Surabaya    Persis (Solo)                   SVB (Surabaya)
1943    Yogyakarta  Persis (Solo)                   PSIM (Yogyakarta)
1944-47   not held
1948    Yogyakarta  Persis (Solo)                   PSIM (Yogyakarta)
Kompetisi ISNIS (VUVSI)
1949                SVB (Surabaya)                    not known
1950    Semarang    SVB (Surabaya)                    not known
Kejurnas PSSI
1951                Persebaya (Surabaya)            PSM (Makassar)
1952                Persebaya (Surabaya)            Persija (Jakarta)
1953      not held
1954                Persija (Jakarta)               PSMS (Medan)
1955-56   not held
1957                PSM (Makassar)                  PSMS (Medan)
1957-59             PSM (Makassar)                  Persib (Bandung)
1959-61             Persib (Bandung)                PSM (Makassar)
1962-63   not held
1964                Persija (Jakarta)               PSM (Makassar)
1965                PSM (Makassar)                  Persebaya (Surabaya)
1966                PSM (Makassar)                  Persib (Bandung)
1967                PSMS (Medan)                    Persebaya (Surabaya)
1968      not held
1969-71             PSMS (Medan)                    Persebaya (Surabaya)
1971-73             Persija (Jakarta)               Persebaya (Surabaya)
1973-75             Persija (Jakarta) and PSMS (Medan) [shared]
1975-78             Persebaya (Surabaya)            Persija (Jakarta)
Kejurnas Utama PSSI
1978/79 Jakarta     Persija (Jakarta)               PSMS (Medan)
Divisi Utama PSSI
1980    Jakarta     Persiraja (Banda Aceh)      3-1 Persipura (Jayapura)
1981-82   not held
1983    Jakarta     PSMS (Medan)                0-0 Persib (Bandung)        [aet, 3-2 pen]
1984      not held
1985    Jakarta     PSMS (Medan)                2-2 Persib (Bandung)        [aet, 2-1 pen]
1986    Jakarta     Persib (Bandung)            1-0 Perseman (Manokwari)
1986/87 Jakarta     PSIS (Semarang)             1-0 Persebaya (Surabaya)
1987/88 Jakarta     Persebaya (Surabaya)        3-2 Persija (Jakarta)       [aet]
1988/89    not held
1989/90 Jakarta     Persib (Bandung)            2-0 Persebaya (Surabaya)
1990/91   not held
1991/92 Jakarta     PSM (Makassar)              2-1 PSMS (Medan)            [aet]
1992/93   not held
1993/94 Jakarta     Persib (Bandung)            2-0 PSM (Makassar)
1995-     not held since introduction professional league